Selasa, 13 Desember 2011

menjadi orang yang kreatif

Di tengah Kegersangan, Kehampaan, dan Permasalahan Yang sedang dihadapi Oleh Bangsa terkhusus DIri Kita Sendiri. Kita Membutuhkan Formula yang tepat untuk tetap eksis dalam menjalani hidup yang bahagia. Kehidupan Modern, Menuntut manusia semakin cepat dan terkesan praktis dalam menjalani hidup.

Ketika Pendidikan tidak lagi menjamin para pebelajar menjadi cerdas
Ketika Pendidikan tidak lagi menjamin manusia mampu hidup mandiri
Ketika pendidikan menghasilkan pengangguran



Sahabat, setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari pula masalah semakin bertambah, kompleks, dan semakin rumit. Karena itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan membinasakan dan menghancurkan kita. 

Ada satu kecerdasan yang seharusnya kita asah dan asuh sejak lahir, yaitu kecerdasan hati. Karena Hati yang jernih akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan Manusia terutama seorang Muslim. Semoga Allah Yang Mahaagung mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk mengisi hari ini dan sisa-sisa hari kita dengan cara terbaik.

Manusia selalu mendambakan Kebahagiaan, Kemewahan, dan Kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, Ada satu kemampuan yang harus selalu kita tingkatkan agar hidup kita semakin berkualitas. Itulah kreativitas. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk.

Kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Mengapa? Tanpa kreativitas kita akan larut dan tergilas roda perubahan. Tanpa kreativitas kita tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan, biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya kreatif yang kemudian menghasilkan produk-produk yang inovatif.

Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi orang yang kreatif. Ada lima cara. Pertama, memiliki rasa ingin tahu yang besar. ini adalah modal awal, Orang yang kreatif adalah orang yang gemar mencari informasi, gemar mengumpulkan input, dan cinta ilmu. Tiada berlalu waktu-waktunya, kecuali bertambah dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan input tersebut. Antara lain melalui buku, sikap meneliti, menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi, merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya.

Kedua, terbuka pada hal-hal yang baru. Setiap saat selalu terjadi perubahan. Karena itu, alangkah ruginya orang yang tidak mau berubah dengan menyukai hal-hal baru. Itu sama artinya dengan berjalan mundur, tatkala orang lain bergegas dan berlari. Orang yang kreatif adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri. Dia adalah orang yang tahu memposisikan dirinya, kapan waktu berbicara, kapan waktu mendengar,  dan kapan waktunya membaca.

Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang kita anut. Orang yang kreatif bisa dilihat dari kebiasaannya untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama dengan cara yang berbeda. Mereka Mempunyai minat yang tinggi untuk mencoba jalan, ide, dan gagasan baru yang positif, walaupun tampak mustahil bagi orang lain. Biasanya kita pun akan mendapatkan ide-ide atau sesuatu yang baru pula.

Ketiga, berani memikul risiko. Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang risiko. Kebanyakan kita tidak kuat dalam bagian ini, keinginan untuk berada dalam posisi yang nyaman membuat kita menjadi sulit berkembang.  Adalah mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya risiko. Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau dimusuhi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani menanggung risiko, keluar dari zona nyaman.

Keempat, memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup. Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat biasanya akan melipatgandakan kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang diinginkannya. Kita harus bertanya, bersemangatkah kita dalam hidup? Apakah kita ini seorang yang bermental lemah dan selalu kalah dalam memperjuangkan cita-cita? Kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Kelima, nilai kreativitas akan semakin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Bahkan, karya-karya monumental biasanya berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran. Perlu ditekankan bahwa firasat dan ide akan lebih abadi bila kita segera menuliskan dan merealisasikannya dalam tindakan nyata. Biasanya ide yang cemerlang akan mati begitu saja bila tidak diamalkan. Sebaliknya, sebuah ide akan meningkatkan kualitas diri tatkala ia dipraktikkan dalam kehidupan.

Tanpa Kreativitas, kita tidak akan melihat hal-hal baru dalam hidup. Kreativitaslah dinding pembatas antara manusia dan hewan. Belajar Tanpa Batas Waktu, Belajar Dari Siapa pun, dan Mintalah kepada yang Maha Kreatif. Maka Semoga Kita Menjadi Manusia yang mampu mengukir sejarah Hidup yang Positif untuk Akhirat yang Lebih Baik

cintailah ilmu dengan belajar

Sumber dari segala macam bencana dan kutukan terhadap umat manusia adalah kebodohan dan ketidakmengertian. Sumber dari tercipnayna peradaban tinggi adalah masyarakat yang menghormati pendidikan"

Setiap Manusia mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk bahagia dalam hidupnya. Walau ukuran kebahagiaan manusia tidak bisa disamaratakan, namun secara umum bisa dilihat dari kesuksesan yang diraih selama hidupnya. Kesuksesan tidak bisa didapat begitu saja, butuh perjuangan dan usaha keras. Salah satu yang harus dilakukan untuk mendapat kesuksesan ter - sebut adalah dengan belajar. Belajar, merupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan pertama bagi tiap manusia. belajar, selain membuat pengetahuan yang kita miliki bertambah, kesempatan terbukanya pintu kesuksesan pun semakin lebar.
Lantas bagaimana caranya agar kesuksesan yang ingin dicapai dengan cara belajar tersebut, dapat mudah kita raih ?? Ada beberapa hal yang patut kita ingat, ketika kita sedang belajar untuk menuju kesuksesan yaitu :

HASRAT KUAT
Belajar tanpa disertai oleh keinginan dan hasrat yang kuat untuk menuju sukses, tak akan berhasil. Karena segala seuatu (termasuk belajar) yang dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh, hasil yang dicapaipun akan ala kadarnya. Bila kesuksesan merupakan salah satu proses yang ingin diraih untuk mencapai kebahagiaan, maka mulailah belajar sungguh-sungguh dengan hasrat kuat, keinginan dan harapan yang besar.

Selain keberhasilan tidak akan pernah singgah kepada orang-orang yang berhastar lemah dan tak punya kemauan, tidak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu hanya akan terjadi bila kita menginginkan itu terjadi Seperti kata pepatah "Siapa yang berpikir dia bisa, maka dia akan bisa menjadi siapapun yang dia inginkan" Ciptakan dan penuhi alam bawah sadar kita dengan hasrat yang kuat untuk meraih harapan.

”...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya”
(QS. 3, Ali ’Imran: 159).


BERANI BELAJAR
“...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al Mujadalah: 11)

Semua orang pada dasarnya tidak tahu dan tidak mampu. Hanya orang- orang yang berani belajar yang akhirnya akan tahu dan mampu. Ada begitu banyak cara untuk belajar, baik melalui pengalaman diri sendiri pengalaman orang lain, buku-buku bacaan, perenungan, kursus ataupun pelatihan-pelatihan yang ada. Kita tinggal memilih cara belajar yang kita sukai. Namun harus dipastikan bahwa cara belajar yang dilakukan, bisa membuat kita lebih mengerti dan memahami banyak hal. Sehingga kita mampu melihat dan mengetahui bahwa ada banyak cara dan pilihan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

"Saya akan belajar, maka kesempatan akan datang" sungguh tepat apa yang dikatakanAbraham Lincoln tersebut Sebab tanpa belajar, maka segala kemungkinan menuju kesuksesan bisa hilang. Untuk menjadi siri yang selalu belajar (a becoming learling person) diperlukan keberanian dan ketabahan, yang berakibat terbukanya segala kemungkinan untuk kehidupan yang lebih baik. Dan yang paling penting, tentunya proses belajarn itu tidak menjauhkan kita dari Tuhan. Karena hanya dengan iman dan ilmulah maka manusia akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.

BERANI BERUBAH
”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri sendiri "(Qs. Ar-Ra’d : 11 )

"Learning has not taken place, until behaviour has changed,: belajar tidak akan berarti apa-apa, sampai terjadi perubahan perilaku. Dengan belajar pengetahuan dan ketrampilan kita bertambah. Tetapi pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak akan berarti apa-apa,jika ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak sanggup merubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengetahuan kita akan hemat tidak akan menjadikan kita kaya kecuali kita berani berubah menjadi orang tidak boros tetapi rajin sedekah dan mungkin akan kaya. Pengetahuan kita tentang kerja keras tak akan memberi manfaat, sampai kita berubah menjadi seorang pekerja keras dan meraih keberhasilan.

Setelah kita belajar, kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang hal-hal yang kita pelajar. Langkah berikutnya adalah bagaimana kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, berdasarkan pengetahuan yang kita miliki. Perubahan itu mungkin terjadi begitu lambat. Bagi orang-orang tertentu hal itu mungkin menjadikannya frustasi sehingga proses belajarpun terhenti ditengah jalan, karena tidak merasa mendapatkan manfaat dari proses belajar. Namun perlu disadari bahwa jauh lebih sulit menerapkan apa yang kita ketahui, dibanding dengan proses belajar untuk mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Perubahan kearah lebih baik yang terjadi pada diri kita, walau berjalan secara perlahan, sedikit demi sedikit, hal itu akan sangat besar artinta bagi kesuksesan kita.

Teruslah belajar dan janganlah pernah menyerah, walau kegagalan bisa sewaktu-waktu menghampiri. Gagal bukan berarti mati, tapi gagal berarti ada banyak hal yang harus diperbaiki. Lupakan kata tidak mampu dan tidak mungkin, namun persiapkan fisik dan mental Anda untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

5 kunci mengarungi persoalan hidup

Manusia dalam hidupnya pasti akan bertemu dengan berbagai persoalan, mulai ketika ia lahir hingga ia meninggal dunia. oleh karena itu, kita memerlukan resep atau kunci adalah menyikapi dan menyelesaikan permasalahan yang datang. 

1.AKU HARUS SIAP MENGHADAPI HIDUP INI, APAPUN YANG TERJADI

         Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.
    Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang trjadi kuserahkan kepada Allah SWT yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.
         Aku harus sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Allah SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri.
         Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah SWT menyelimuti segalanya. Dia tahu awal, akhir dan segala-galanya.
   Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetap hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.

2. AKU HARUS RELA DENGAN KENYATAAN YANG TERJADI
         Bila sesuatu yang terjadi, yaa… inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani.
      Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam kekecewaan berlama-lama, kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merubah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri, dongkol begini, tak dongkol juga tetap begini.
         Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
     Bila nasi telah jadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam special tetap dapat kunikmati
3.AKU TAK BOLEH MEMPERSULIT DIRI
         Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya.
      Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan izin Allah Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tak pernah mendzolimi hamba hamba-Nya.
         Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional, aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah.
     Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah.
         Meski segala sesuatu akan ada akhirnya, begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Allah “Fainnama’al usri yusron inna ma’al usri yusron” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Allah SWT.

4. EVALUASI DIRI
         Segala yang terjadi mutlak adalah izin Allah SWT, dan Allah tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.
    Pasti ada hikmah di balik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar.
        Harus kurenungkan mengapa Allah SWT menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi atas peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di sisi Allah SWT.
         Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki.
         Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya, Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

5. ALLAHLAH SATU-SATUNYA PENOLONGKU
         Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa izin-Nya.
         Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Allahlah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
         Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya.
   Tak ada yang dapat menghalangi jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya, Dia-lah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya.
     Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.

      Ingatlah selalu janji-Nya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/ pertolongan dari tempat yang takterduga, dan barangsiapa yang bertawakal kepada-Ku. Niscaya akan kucukupi segala kebutuhannya”. (At-Thalaq  : 2-3).

ALWAYS POSITIVE AND BE HAPPY: MENGATASI RASA TAKUT DAN WAS-WAS

ALWAYS POSITIVE AND BE HAPPY: MENGATASI RASA TAKUT DAN WAS-WAS: Keberanian adalah sebuah cahaya kebebasan yang diharapkan oleh setiap manusia yang menginginkan hidupnya lepas dari rasa was-was, takut, tid...

CERITA PENDEK PRAMUKA MASA SMA

 SALAM PRAMUKA,,,,!!!!
“Ketika kalian berlomba sebagai satu tim (sangga), perjalanan yang akan kalian lewati tidak akan pernah mulus, karena setiap kegiatan itu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Dan dari jalan yang tidak mulus inilah biasanya akan muncul sifat-sifat egois dari para anggota dalam tim.”

Saya ada sedikit cerita, pengalaman pribadi. Waktu itu kelas I SMA, saya bersama 9 orang anggota lainnya mewakili Kota Bengkulu untuk mengikuti Lomba diSTAIN BKL. Kegiatan ini berlangsung selama 1 minggu (kemah dan Pembina serta Orang Tua dilarang mendekati peserta), jadi saya disini sebagai Pinsa, sekaligus “Bapak” dari 9 orang anggota yang saya pimpin.  Bisa kalian bayangkan “Bagaimana susahnya mengatur 9 orang dengan asal – usul, sifat dan karakterisitik yang berbeda-beda ? dan bagaimana susahnya mengatur keuangan yang sangat minim (waktu kami hanya diberi oleh pihak sekolah sebesar Rp. 200.000,-) selama 1 minggu ?”
Dihari-hari pertama alhamdulillah kegiatan kami berjalan lancar, akan tetapi memasuki hari ke-empat carut-marut mulai terjadi di regu kami, sifat egois yang mulai muncul, anggota yang mulai merasa jenuh dengan keadaan (hampir setiap malam kami kehujanan) dan yang paling parah ada sesama anggota yang mencuri uang diantara kami dan pada saat – saat keegoisan mulai memuncak inilah saya menampar 2 orang anggota saya yang bermasalah sebelum kami mengikuti salah satu kegiatan (saya lupa kegiatannya apa). Terus terang saya tidak cukup kuat untuk menghadapi masalah seperti ini, semua anggota menyalahkan saya, ada masalah sedikit saya yang dikucilkan, dan karena semua ini saya tanpa sadar menangis untuk pertama kalinya dan spontan saya mengatakan, “kalau kalian merasa lebih baik dari saya silahkan kalian jadi Pinru dan pimpinlah anggota ini !”. Kemudian kami melupakan peristiwa itu, karena ada kegiatan selanjutnya yang akan kami ikuti, dan selama kegiatan itu pun kami tidak ada yang saling sapa, seakan saling tidak ada yang kenal.

Kehangatan mulai terpancar kembali ketika saya dan teman – teman saya akan mengikuti kegiatan pentas seni (kegiatan ini dikoordinatori oleh teman saya yang saat ini sedang mengikuti audisi pelawak Bengkulu). Bermodalkan sifat humoris yang ia miliki kami semua kembali menjadi dekat dengan sesama anggota bahkan peserta lain hingga penutupan.
terus terang, saya merindukan masa – masa ini, dimana semua sifat buruk yang kami miliki semuanya keluar selama 1 minggu bersama. Akan tetapi, semua tidak bisa terulang lagi karena “Life must go on!”

Dan untuk adk2 yang baru mengikuti kegiatan di pramuka, saya harap keegoisan dan perbedaan yang timbul itu hanyalah sebagai “bumbu-bumbu penyedap” untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan diantara kalian. Jangan jadikan keegoisan itu sebagai “cambuk pemecah” kalian semua dan jadikanlah perbedaan itu sebagai suatu hal yang saling melengkapi. Saya harap, semua masalah yang terjadi ini kalian jadikan sebagai cerita indah masa-masa  Pramua kalian !!

“tetap semangat, jaga kekompakan dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena hidup cuma satu kali dan waktu yang telah kalian lewati tidak akan bisa terulang lagi”


salam pramuka,,,,,,,!!!

Minggu, 11 Desember 2011

tersenyum saat ujian

“Tersenyum Dalam Ujian”
oleh Fatra Kurniawan
Senyum adalah hal yang kecil dan mudah dilakukan yang sering diremehkan oleh kebanyakan orang tetapi memilki efek yang luar biasa apabila dilakukan dengan ikhlas.
Tersenyum pada saat bahagia itu sudah biasa..
nah klo tersenyum saat kurang bahagia atau ketika mendapat ujian itu LUAR BIASA
Ada cerita seru yang bisa kita ambil hikmahnya,,
kemaren adalah hari pertama ujian kami, seperti ujian-ujian sebelumnya para mahasiswa pada berbondong-bondong utk berebut tempat yg paling belakang, kok mau ya jadi orang yg terbelakang..??
klo di tnya alasan mereka biar bisa nyontek gtu sih..
Kalo di survei wajah-wajah mereka sedikit dan sangat jarang kita bisa menemukan wajah yg berseri,,
padahal Allah menciptakan manusia dengan sempurna memilki kemampuan yang lebih dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain, terus kenapa masih gak percaya dgn diri sendiri dan masih mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan ujiannya, hehehe
Hari pertama ujian semua pada lirik kanan-lirik kiri, gak percaya diri..
tiba2..
Dosen: Eh kamu..!!!
Mahasiswi: saya bu..!!
Dosen: Ya kamu yang lirik kanan-kiri
akhirnya satu orang ketauan melakukan kecurangan, nah klo uda ketauan was2 sudah..

Dosen: pindah ke sini..!! (Dosen menunjuk tempat duduk kosang paling depan)
wah..ternyata masih untung dia cuma disuruh pindah,,
ujian kembali berjalan,,dan para mahasiswa masih berbisik ria, lirik kanan-kiri, eh tiba2..
Dosen: kamu sini bawa kertas ujiannya
Mahasiswi: (Dag-dig-dor jeerr..!!!) saya bu..
ternyata 2 orang mahasiswi ketahuan saling tukar kertas jawaban,,tidak terlihat senyum sedikitpun dari mereka berdua,, ketidak percayaan diri mereka malah membawa mereka kepada tidak keberuntungan, nah cobalah untuk tetap percaya diri dan yakinlah akan kemampuan diri kita sendiri,,Apapun masalah atau ujian yang menimpa kita berusahalah untuk selalu tersenyum, karena yakinlah dengan senyuman kita akan meraih dan menemukan jalan-jalan untuk keluar dari masalah-masalah yang kita hadapi.
Kita bukanlah orang lain, Kita punya jalan keberhasilan sendiri, mulailah hari ini dengan menatap wajah kita sendiri. Disana ada kekuatan yang akan membawa kita ke puncak keberhasilan.

“Stop DREAMING Start ACTION” ( Berhentilah bermimpi mulailah beraksi )

“Stop DREAMING Start ACTION”
( Berhentilah bermimpi mulailah beraksi )
Mimpi itu mutlak seperti udara bagi kehidupan, seperti lampu dalam kegelapan malam, mimpi juga lah yang membawa thomas alfa edison terkenal, mimpi juga yang membuat Honda dikenal seluruh dunia,
layaknya mereka itulah banyak orang yang membuat mimpi-mimpi besar agar menjadi orang besar, namun terkadang mereka hanya bermimpi dan bercita-cita tanpa merealisasikannya.
Berbagai alasan mereka lontarkan sebagai alat untuk membela diri, sehingga mimpi-mimpi mereka hanya sekedar tulisan yang tidak memiliki arti.
Maka mulailah mengambil tindakan SEKARANG juga dan berhentilah berMIMPI.
yang terpenting dari mimpi itu bukan hanya besar tujuannya melainkan seberapa besar tindakan yang kita lakukan untuk mencapainya, banyak orang menggebu-gebu dengan mimpi-mimpi besarnya tapi ketika mau memulai tidak sedikit dari mereka mulai mundur perlahan-lahan, biasanya mereka hanya melihat mimpi orang-orang besar dari hasil akhirnya tanpa melihat proses yang dilalui orang tersebut hingga menjadi besar atau mereka tidak bertahan dalam menghadapi dan melewati proses-proses tersebut, sehingga hukum alam pun berlaku yang kuat yang bertahan.
Faktor lain yang membuat mereka mundur adalah cerita lama yang mereka baca bahwa kesuksesan itu harus berawal dari tempat yang besar, baik itu kota  atau bagi seorang mahasiswa harus berawal dari kampus negeri atau besar.
Ada seorang sahabat saya bertanya,
"kenapa ya kita sering minder dan malu ketika di tanya kamu kuliah dimana..??"
saya jawab, "Karena kita tidak yakin dengan kemampuan kita"
kita sering bergantung pada tempat kita tinggal atau tempat kita kuliah, padahal sekarang sudah sangat gampang untuk mengakses informasi-informasi diluar tempat kita tinggal, semua tergantung dari keMAUan untuk ACTION dalam diri orang tersebut serta seberapa besar keYAKINan dia untuk meraih mimpinya.
Ketika kita yakin maka secara otomatis pisik kita akan membimbing dengan penuh semangat untuk meraihnya.
so STOP DREAMING START ACTION NOW...!!!

“Apa Visi & Misi Anda..??”

 oleh : fatra kurniawan
Suatu hari ada seorang laki-laki bernama Pulan mau naik taksi. Sang sopir bertanya: Mau Kemana..??
Mefa : "Terserah"
Kemungkinan yang terjadi adalah:
1. Sopir taksi marah & meminta pulan turun
2. Sopir taksi kasihan & mengantarkan Pulan ke rumah sakit jiwa,
3. Sopir taksi bertanya: "Berapa Uang yang pulan punya..??". Bila Pulan menjawab Rp.100.000,- maka sopir akan membawa pulan berputar-puta sampai argonya menunjukkan Rp.100.0000,-
Nah begitulah ketika kita hidup tidak memiliki Visi & Misi, seperti mau pergi tapi tidak tau tujuan yang jelas, akibatnya orang akan berpikir yang aneh terhadap kita.
Hari Rabu lalu saya mengisi motivasi di teman-teman mahasiswa asal kab.kepahyang tentang "Menggapai Prestasi Tanpa Frustasi" rata-rata teman-teman belum memiliki Visi & Misi, sehingga tidak tahu dan tidak jelas mau ngapain sih hidup ini,,
untuk itu kepada teman-teman yang belum memilki Visi & Misi Hidupnya maka setelah ini cari dan buatlah..
kemudian suatu ketika pernah ada yang bertanya kepada saya: "Apakah mimpi itu termasuk Visi & Misi Hidup juga..??"  nah bisa juga, karena ketika kita punya mimpi kita memilki tujuan dan target yang ingin di capai,,
so tulislah mimpi-mimpi kita yang hari ini mustahil untuk dapat terwujudkan, agar kita akan selalu ingat dengan mimpi-mimpi kita tersebut,,
Maka Tulislah mimpi-mimpi anda dan biarkan suatu saat tulisan itu menjadi coretan-coretan yang sudah menjadi kenyataan,,?????

PERJUANGAN KABINET REVOLUSI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UMB 2011/2012

Pada tanggal 17 April 2011 seluruh pengurus BEM REMA UMB 2011/2012 Kabinet Revolusi dilantik oleh Pembantu Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan alumni yaitu bapak Drs.Sakroni,M.Pd.
Aksi perdana dari BEM REMA UMB Kabinet Revolusi 2011/2012 adalah melakukan Demo simpatik ke Pemprop pada tanggal 20 April 2011, mengenai jalan rusak di Propinsi Bengkulu yang tak kunjung diperbaiki.
Adapun Musyawarah Kerja BEM REMA UMB Kabinet Revolusi 2011/2012 dilaksanakan pada tanggal 29 April 2011.
BEM REMA UMB mempunyai program unggulan yang salah satunya adalah KKB atau Kuliah Kader Bangsa, yang bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader Bangsa dari anggota BEM, yang memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki integritas moral tinggi, dengan harapan supaya nantinya mereka bisa menjadi pemimpin yang baik. Dalam KKB, setelah pemberian materi selesai, maka anggota KKB akan diwisuda oleh Rektor UMB dan anggota KKB akan mendapat nilai dalam bentuk Ijazah. Adapun sebelum diwisuda, anggota KKB diberikan tugas sebagai panitia pelaksana untuk melaksanakan Acara PMO, supaya mereka dapat belajar bagaimana cara mengadakan suatu acara dengan baik.

Pahlawan masa lalu, masa kini, dan masa depan

 Tan Malaka : Pahlawan masa lalu, masa kini, dan masa depan
Senin, Agustus 18, 2008
oleh :fatra kurniawan

Saya merasa ragu jika bertanya kepada anak-anak sekolah masa kini tentang nama Tan Malaka. Bahkan saya juga menjadi tambah ragu jika pertanyaan yang sama diberikan kepada orang-orang yang lahir pada masa orde baru ataupun masa reformasi sekarang ini.Saya ragu apakah mereka akan mengenalnya atau tidak. Majalah Tempo (Edisi 11-17 Agustus 2008) memberikan judul "Bapak Republik yang terlupakan" pada seorang Tan Malaka. Hal ini tidak mengherankan karena sejak awal proses kemerdekaan, figur Tan Malaka tidak begitu terlihat di lapangan, apalagi dengan ditutupinya peran beliau oleh bapak-bapak bangsa yang lainnya yang waktu itu sedang bersinar seperti Bung Karno, Bung Hatta, Pak Dirman, dll. Proses "melupakan" ini diperparah dengan kebijakan pemerintahan orde baru yang menyaring nama beliau dalam buku teks pendidikan sejarah Indonesia dikarenakan menganggap sosok Tan Malaka sangat akrab dengan ajaran Komunisme. sebuah pernyataan yang tak terbantahkan tapi merupakan keputusan yang merugikan sejarah Indonesia.

Tan Malaka yang merupakan alumni dari SMA negeri 2 Bukittinggi ini sebenarnya merupakan tokoh penting dan sentral dalam perjalanan Revolusi Indonesia. Namanya dikenal lewat karya-karyanya berupa buku-buku perjuangan yang diterbitkan sejak tahun 1920. Salah satu buku-buku yang terkenal adalah Naar de Republiek Indonesia/Menuju Republik Indonesia (1924), Massa Aksi(1926), Madilog(1943), dan juga Dari Penjara ke Penjara (3 Jilid,1948). Buku-buku itu menjadi pedoman pergerakan revolusi bangsa Indonesia. Nama-nama seperti Soekarno, Sukarni, Muhammad Yamin, Adam Malik membaca dan mengagumi karya-karya beliau. Bahkan bukunya yang berjudul "Massa Aksi" menjadi buku pegangan Bung Karno saat menjadi ketua Klub debat Bandung. Buku yang sama pula yang memberi inspirasi pada W.R. Supratman dalam menciptakan lagu Indonesia Raya. Dan yang lebih menakjubkan adalah bukunya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia. Buku yang berbahasa belanda ini adalah buku pertama yang menggagaskan tentang adanya sebuah republik yang melawan Kolonialisme dan Imperialisme barat. Republik itu adalah Republik Indonesia. Buku itu dibuat jauh sebelum bung Karno dan bung Hatta menciptakan sebuah buku pergerakan. Oleh karena karya beliau itu, beliau dijuluki sebagai Bapak Republik oleh Muhammad Yamin.

Tidak hanya rakyat Indonesia saja yang mengagumi pemikiran beliau, para rakyat di eropa dan asia pun turut luluh dan terlecut rasa kebangsaannya setelah membaca karya beliau. Hal inilah yang menjadikan beliau selalu dikejar-kejar oleh negara-negara penjajah yang tidak menginginkan keberadaan beliau.

Setelah lulus SMA beliau melanjutkan pendidikannya di Belanda. Di sinilah beliau banyak belajar tentang ilmu politik. Selain belajar di bangku sekolah, beliau juga belajar langsung tentang keadaan yang sedang terjadi di daerah sekitarnya. Dan kebetulan beliau tinggal di perkampungan buruh dan kaum proletar lainnya. Di daerah inilah beliau semakin tertarik dengan ajaran Komunisme yang dianggapnya sebagai gerakan melawan kolonialisme dan imperialisme. Ketertarikannya inilah yang nantinya membawa beliau menjabat posisi teratas pada Partai Komunis Hindia-Belanda, Partai Komunis Indonesia, dan juga pengawas Komunis pada kawasan asia pasifik. Namun kecintaannya pada Komunis luntur sejalan dengan kepercayaannya bahwa PAN-Islam adalah salah satu elemen yang tidak bisa dilawan tetapi harus disejajarkan dengan ajaran Komunis yang berintikan penolakan terhadap kolonialisme dan Imperialisme. Singkat kata beliau ingin mengabungkan gerakan Anti kemapanan dengan ajaran Islam.

Sikap Tan Malaka yang mengganggap ajaran Komunisme harus bergabung dengan PAN-Islam disampaikan saat beliau menjadi perwakilan Indonesia pada Kongres Komunis Internasional ke-4 di Moskow yang diselenggarakan tahun 1922. Saat itu para peserta kongres kagum akan pemikiran beliau dan juga teknik orasi beliau. "Kongres memberi tepuk tangan yang ramai pada Tan Malaka, seolah-olah telah memberi ovasi padanya," tulis Gerard Vanter untuk harian de Tribune. Dari pemikiran beliau itu, para pengagumnya dibuat semakin bangga kepada beliau karena telah bisa mengambil apa-apa yang baik dari suatu ajaran. Ia seorang Marxis, tapi sekaligus nasionalis. Ia seorang komunis, tapi juga mengedepankan PAN-Islam untuk berjalan bersama dengannya. Ajaran islam dia dapatkan dari tanah kelahirannya di Minangkabau. Dan siapa sangka kalau ternyata dia adalah penghafal Al-Qur'an saat muda.

Tan Malaka yang memiliki kegemaran menulis dan bermain sepakbola ini, pada saat detik-detik proklamasi merupakan orang penting yang berada di belakang terjadinya proklamasi tersebut. Dari persembunyiannya di banten (red: saat itu menjadi buronan dan berganti nama menjadi Ilyas Hussein), tanggal 14 Agustus 1945 Tan Malaka pergi ke Jakarta untuk mengetahui informasi terkini tentang Jepang pada perang dunia kedua. Saat itu beliau pergi ke rumah BM Diah, ketua angkatan baru dan juga redaktur koran Asia Raya, satu-satunya koran yang terbit di Jakarta untuk mengetahui informasi yang diinginkannya. Setelah mendapatkan informasi dari Diah, Tan malaka berpendapat bahwa pimpinan revolusi kemerdekaan harus di tangan pemuda. Hal yang sama disampaikannya saat bertandang ke rumah Sukarni sehabis dari rumah BM. Diah. Saat itu Sukarni terkagum-kagum dengan pemikiran beliau dan setuju dengan pendapat beliau. Namun beliau lantas curiga dengan Tan Malaka yang saat itu bernama Ilyas Hussein. Sukarni curiga orang ini adalah mata-mata Jepang. Padahal dalam pikiran Sukarni sempat terbesit nama Tan Malaka ketika mendengar pendapat Ilyas hussein. Sukarni merasa pendapat ilyas hussein sama persis dengan buku yang ditulis oleh panutannya yaitu Tan malaka. Tan malaka sendiri saat itu menjadi pembicaraan orang banyak tentang karya besarnya serta hilangnya beliau karena dikejar-kejar belanda dan jepang. Bahkan saat itu terdengar kabar kalau Tan Malaka telah tewas dibunuh. Dan yang lebih menghebohkan lagi adalah banyak munculnya Tan Malaka palsu buatan Jepang agar para pemberontak dapat keluar dari bawah tanah karena terpancing oleh karisma Tan Malaka. Namun taktik itu tidak berhasil karena setelah diuji para Tan Malaka palsu tidak memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang ada di buku.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, sukarni belum mempercayai bahwa ilyas Hussein adalah Tan Malaka yang asli. Oleh karena itu dia tidak banyak mengikutsertakan ilyas hussein dalam salah satu proses sejarah yang teramat penting yang lahir akibat diskusi antara Ilyas Hussein dan Sukarni pada hari sebelumnya tentang pimpinan revolusi kemerdekaan harus di tangan pemuda dan tanpa kompromi dengan Jepang. Peristiwa itu adalah pengamanan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Peran Tan Malaka semakin tidak terlihat setelah terjadinya pembacaan Teks proklamasi pada hari setelah peristiwa Rengasdengklok, dan dia tidak mengetahuinya padahal beliaulah aktor besar di balik semua itu, semangat pemuda dan juga dasar pemikiran Soekarno. Dalam buku Riwayat Proklamasi agustus 1945, Adam Malik melukiskan peristiwa itu sebagai "Kepedihan Riwayat". sukarni bertahun-tahun membaca buku politik Tan. Tapi pada saat ia membutuhkan pikiran dari orang sekaliber Tan, Sukarni enggan bertanya siapa Hussein sesungguhnya. "Ia malah membiarkannya pergi jalan kaki, lepas dari pandangan mata," kata Adam Malik.

Setelah Proklamasi kemrdekaan berlangsung, Tan pergi ke rumah Teman satu almamater dengan beliau di Belanda, teman itu adalah Ahmad subarjo. subarjo yang saat itu ada di rumah keget dengan kedatangan Tan. Beliau mengetahui bahwa Tan telah tewas, tetapi terbukti berita itu tidak benar. Setelah itu beliau dikenalkan oleh bung Karno oleh subarjo. Bung Karno yang saat itu mengidolakan Tan Malaka, semakin kagum setelah berdiskusi dengan beliau. Setelah membentuk pemerintahan bung Karno membuat Testamen Politik yang menetapkan Tan Malaka sebagai pengganti dirinya jika Soekarno-Hatta ditawan oleh Belanda dan tentara Sekutu. Testamen itu dibuat setelah Soekarno mendengar prediksi Tan Malaka bahwa Belanda akan kembali datang setelah proklamasi kemerdekaan. Dan prediksi itu tepat.

Dua minggu bersama bung Karno,Tan merasa kecewa dengan sikap bunga Karno dan Hatta yang masih berkompromi dengan Jepang yang masih ada di Indonesia. Beliau juga merasa kecewa dengan masih adanya rasa takut pada rakyat Indonesia untuk melawan Jepang yang saat itu telah kalah. Kemudian dengan tokoh pemuda seperti Sukarni beliau merencanakan menggelar aksi massa sesuai yang tercermin pada bukunya Massa Aksi pada tanggal 17 September 1945. Aksi massa itu dikenal dengan Rapat Akbar di Lapangan Ikada. waktu pelaksanaannya sendiri mundur dari jadwal sehingga baru bisa berlangsung pada tanggal 19 September 1945. Pada aksi massa itu, Tan Malaka bermaksud untuk membangkitkan semangat rakyat bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. untuk menambah semangat, Tan mengundang seluruh jajaran pemerintahan. Namun Tan merasa kecewa dengan pidato yang disampaikan oleh soekarno karena dianggap masih bersifat diplomatis dan tidak mencerminkan massa aksi dari rakyat,oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat.

Setelah peristiwa di lapangan Ikada tersebut, Tan Malaka diminta oleh Soekarno untuk menjadi bagian dalam pemerintahan Indonesia. saat itu Tan menolak karena merasa pemerintahan yang ada masih mengutamakan unsur diplomasi kepada Jepang. "Orang tak akan berunding dengan maling di rumahnya sendiri," kata Tan Malaka.Hal ini diperparah lagi dengan dipimpinnya pemerintahan kala itu oleh Sutan Syahrir sebagai perdana mentri. Syahrir adalah sosok yang sangat bertentangan dengan dirinya. Syahris seorang sosial-demokrat. Kemudian karir politik Tan Malaka berlanjut dengan membentuk beberapa partai. salah satunya adalah Partai Murba. Padahal sebelumnya Tan malaka telah mendirikan Partai Republik Indonesia di Thailand pada tahun 1927.

Pemikirannya tentang tak ada kompromi dengan pihak penjajah diamini oleh sudirman yang kala itu menjabat sebagai panglima besar TNI RI. Pak Dirman menganggap kemerdekaan seratus persen adalah mutlak. Karena persamaan pendapat ini beliau dekat dengan Tan Malaka. Kedua orang ini disebut Dwitunggal dan disamakan dengan Soekarno-Hatta dan Amir Syarifudin-syahrir oleh Adam Malik.Duet ini ditambah kompak setelah Pak Dirman sepakat dengan pemikiran Tan Malaka dalam Buku Gerilya Politik Ekonomi tulisan Tan Malaka. Pak Dirman dan Tan Malaka berkerjasama dalam mengatasi Agresi militer belanda kedua, padahal saat itu Tan Malaka sedang menjadi buronan pemerintah RI karena dianggap merencanakan kudeta.Saat syahrir mengutus orang untuk membesmi Tan Malaka, pak Dirman pun mengutus orang untuk membasmi pasukan yang hendak menagkap Tan Malaka. Namun utusannya itu ditangkap oleh Letkol Soeharto(presiden Ri ke-2) setelah melakukan aksinya.

Pada saat Agresi militer belanda kedua, belanda berhasil menawan Soekarno, Hatta, Syahrir, Haji agus salim. Namun pak Dirman berhasil meloloskan diri dan melaksanakan perang gerilya di pelosok pulau jawa. Begitu pula dengan Tan Malaka, beliau bersama Mayor sabarudin dan 50 pengawal bergerak melaksanakan perang gerilya juga. Namun beliau dengan tragis tewas di tangan batalion pimpinan Soekotjo(selanjutnya menjabat Walikota surabaya) di dusun Selopanggung, semen, Kediri, di kaki gunung Wilis, Jawa Tmur. Beliau tewas di tangan angkatan perang negara yang dia idam-idamkan sejak lama. Sungguh ironis dan tragis. Baru pada tahun 1963, beliau ditetapkan sebagai pahlawan Nasional oleh presiden soekarno. sementara itu sejak kematiannya, para pengikut setianya sperti Sukarni, adam Malik, chaerul Saleh, dan muhammad Yamin terus menyerukan pemikiran beliau dan membesarkan partai Murba. Partai "Musyawarah rakyat banyak" yang ada kenyataannya tidak pernah sukses dalam pemilu. Hal ini dikarenakan isu ajaran komunis yang ada pada partai ini. padahal bukan Komunis yang ada di balik pandangan hidup partai ini.

Banyak cerita beliau yang tidak sempat ditulis di sini. Hal ini dikarenakan kisah beliau yang amat panjang dan juga membanggakan. Kisah-kisah seperti khayalan beliau tentang adanya republik Indonesia yang meliputi seluruh wilayah di ASEAN tidak sempat ditulis. Padahal beliau menjadikan filiphina sebagai tanah keduanya dan menyebutnya dengan sebutan Indonesia Utara dan juga mendirkan partai republik Indonesia di Bangkok, Thailand.

Sungguh besar jasa beliau terhadap pergerakan revolusi di Indonesia. Pandangannya tentang Indonesia bersatu dan sebagai tanah tumpah darah begitu kental mengalir di darahnya. Sayang nama beliau terlupakan oleh keadaan yang ada, padahal beliau adalah orang yang sangat vital bagi pergerakan revolusi Indonesia. Ajaran beliau yang masih relevan dilaksanakan sekarang adalah jangan pernah melakukan diplomasi dengan penjajah. kita harus merdeka seratus persen. merdeka dari kolonialisme dan imperialisme modern. Program-program Tan Malaka saat jaman kemerdekaan dulu saya rasa masih relevan untuk dijalankan dengan kondisi yang berbeda.Program-program itu adalah antara lain :
  1. Berunding atas pengakuan kemerdekaan 100%
  2. Melucuti tentara Jepang
  3. Menyita aset perkebunan milik belanda
  4. Menasionalisasi industri milik asing yang beroperasi di Indonesia
Sekarang adalah bagaimana sikap kita belajar dari Sejarah yang ada. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya serta belajar dari kesalahan masa lampau. Merdekakan diri kita dari belenggu kebodohan, kemiskinan serta imperialisme modern serta berusahalah menjadi bermanfaat demi keluarga, negara, bangsa dan juga Agama.

Indonesia Merdeka!!
Indonesia Bisa!!

logika tanpa logistik maka anarkis

Saya mahasiswa tingkat akhir, mahasiswa biasa, manusia biasa bila menurut manusia yang lainnya, dengan sekelumit akal dan pikiran yang terkadang gila terkadang waras dan terkadang membuat teman-teman saya berkata ‘kamu ada ada saja,’ atau bahkan ‘mungkin kalau orang yang ndak kenal sama kamu, dia malu kali ya jalan sam...a kamu,’ begitu kata seorang teman saya. Saya mahasiswa, mahasiswa yang mencoba mengais-ngais rahmat, mahasiswa yang mencoba menggapai-gapai kasih, mahasiswa yang mencoba mencari, menemukan, memaknai hingga merasakan apa yang namanya cinta, cinta dari Yang Maha Menciptakan. Saya mahasiswa, mahasiswa yang berharap akan hikmah dan pelajaran, hikmah dari sebuah perjalanan, pelajaran dari sebuah kehidupan. Berjalan menyusuri papping-papping jalanan, saya sudah semakin berumur saja. Belum ada prestasi, belum ada sesuatu yang berharga menurut saya yang bisa saya berikan, persembahkan pada Nya, pada Dia yang sudah Menciptakan saya, pada orang tua saya yang sudah melahirkan dan membesarkan saya, pada mereka yang sudah begitu banyak membantu, mengerti, memahami, dan berjasa pada diri ini, tidak juga oh bukan tidak tetapi belum, ya belum, belum juga mampu memberi kontribusi yang berarti terhadap bangsa ini. Berhenti bercerita tentang diri saya yang sebenarnya mungkin menurut kalian saya mahasiswa yang biasa, tetapi luar biasa menurut saya, dan entah darimana ke-luarbiasaan itu saya menilainya. Hikmah itu saya temukan, pelajaran itu saya dapatkan di suatu senja. Saat dimana saya berlari mengejar matahari, saat dimana saya berjumpa dengannya dengan nafas yang terengah-engah, dengan peluh keringat yang mengucur deras membasahi, dari kepala hingga ujung kaki ini. ‘Hhh, hsh…hsh… jangan pergi Mentari, temani aku barang sebentar saja di senja yang sendu ini,’ kataku Ia tersenyum, senyumnya yang merekah mengeluarkan seberkas sinar berwarna kuning keemasan, menyilaukan. ‘Jangan berlari, karena kamu memang tidak perlu berlari, kenapa? karena aku menanti,’ begitu kata sang Mentari. Duduk dalam diam, di belakang asrama sembari bercengkrama dengan sang Mentari. Melihat burung layang-layang hilir mudik beterbangan, melintasi birunya langit. Kadang ku lihat satu ekor saja yang bergaya di atas langit sana, kadang berkelompok. Mereka menukik, melakukan manuver-manuver yang cukup berbahaya bila itu dilakukan oleh seorang pilot yang nyatanya seorang manusia. Burung-burung yang berada di atas sana merupakan pesawat terbang tercanggih yang pernah ada di jagat raya. ‘Sore ini indah bukan?’ Begitu katanya, sang Mentari mencoba memecah kesunyian. ‘Ya indah, kamu lihat burung-burung itu?’ kataku. ‘Ya mereka teman-teman kecilku, ada apa dengan mereka,’ tanya sang Mentari padaku ‘Ada sesuatu yang aku pelajari dari mereka setiap harinya. Meskipun terkadang hal-hal yang sama, sama seperti hari-hari yang lainnya,’ ujarku padanya. ‘Pelajaran? Apa itu?’ Mentari pun bertanya. ‘Pelajaran bahwa betapa harus bersyukurnya aku, dapat melihat mereka terbang melayang dengan menggunakan mata yang aku punya, yang Dia berikan. Dia baik bukan?’ ‘Tidak, Dia tidak baik tetapi Maha baik,’ begitu tambahnya. ‘Ya kamu benar,’ jawabku padanya. Kembali tenggelam dalam kesunyian, mengamati burung-burung yang beterbangan, daun-daun yang bergerak, air-air yang beriak-riak kecil tertiup angin kencang di saat malam semakin menjelang. ‘Kamu harus segera pergi bukan? Sebentar lagi malam menjelang,’ tanya ku pada Mentari senja itu. ‘Ya, kamu benar,’ jawabnya dengan singkat. Ada sebuah kebun yang berada tak jauh dari belakang asrama 20 meter sepertinya, terlindung oleh tembok tinggi, tidak akan terlihat seperti apa isi di dalamnya bila dilihat dari ketinggian 2 meter saja, tapi tidak bila dilihat dari lantai dua. Seperti apa kebun itu, apa dan siapa saja yang berada di sana, dan sedang melakukan apa, dapat dilihat dengan jelas dari lantai dua tempat ku berada. Tak lama, saat-saat dimana Mentari semakin beranjak pergi. Seorang anak kecil berseragam putih merah, entah apa yang ia lakukan, tidak aku tidak juga Mentari tahu akan hal itu. ‘Kamu lihat anak kecil itu?’ tanyaku padanya. ‘Ya, ada apa dengannya?’ jawabnya. ‘Menurutmu, dia akan melakukan apa di hari yang semakin senja ini?’ aku kembali melontarkan tanya. ‘Umm, mungkin menggembala kambing untuk kembali ke kandangnya? Menurutmu?’ ia berbalik bertanya. ‘Sepertinya tidak, sudah beberapa hari terakhir ini, aku tidak pernah melihat kambing-kambing itu lagi,’ jawabku. ‘Lalu?’ tanyanya seolah tak mengerti arah pembicaraanku saat itu. ‘Entahlah, kita lihat saja,’ begitu ujarku padanya. Aku dan dia mengamati dalam diam, gerak-gerik anak kecil itu tidak nampak mencurigakan. Lama, semakin jauh dia berjalan, untuk kemudian menghampiri sebuah pohon pisang. Aku dan dia saling memandang dalam diam, ada apa dengan pohon pisang? Tak lama, bocah kecil itu membuka celana seragamnya, untuk kemudian duduk berjongkok di belakang pohon pisang yang tadi dihampirinya. Dan anak kecil itu pun memulai aktifitasnya, dengan khusyuk masyuk. Diam, saling pandang, untuk kemudian, senyum itu aku sunggingkan, menahan sesuatu yang seharusnya aku keluarkan. Tak lama, kami pun tertawa tergelak tidak tertahan. Ternyata bocah kecil itu tidak ada urusan dengan si pohon pisang, melainkan dengan hajat yang sebenarnya ingin ia tunaikan. ‘Ha…ha…ha…,’ kami pun tertawa. Masih sedia mengamatinya, bocah kecil itu bergeser semakin ke kanan, mencoba menutupi dirinya dengan besarnya pohon pisang yang juga tinggi menjulang. Bocah itu cukup lama untuk sekedar duduk diam di dalam aktifitasnya. ‘Bocah kecil itu membuang hajatnya,’ begitu kataku padanya, pada sang Mentari senja. ‘Ya, kamu benar. Hajat besar sepertinya, karena dari tadi belum beranjak juga ia dari tempatnya,’ ujar sang Mentari. ‘Ya, mungkin kamu benar,’ balasku. ‘Lihat itu, ia bergeser semakin ke kanan,’ ujar sang Mentari padaku. ‘Mungkin mencari kenyamanan,’ jawabku sekenanya. ‘Kenyamanan? Maksudnya?’ tanda tak mengerti. Ah susah juga bercakap-cakap denganmu Mentari... ‘Maksudku, mungkin ia tidak mau ada orang lain yang melihatnya melakukan buang hajat itu, atau ia mencari tempat yang lebih aman, agar terhindar dari binatang-binatang yang akan menjadi pengganggu bagi aktifitasnya itu. Seperti ular mungkin,’ jelasku ‘Bisa jadi,’ jawabnya, entah ia setuju atau tidak dengan penjelasanku itu, aku tak tahu Lalu... ‘Ha…ha…ha,’ kami pun kembali tertawa. Lama, akhirnya bocah lelaki itu menyudahi hajatnya, tanpa ba bi bu, tanpa air, tanpa daun, tanpa batu yang ganjil dalam jumlahnya. Pergi begitu saja tanpa membersihkan apa yang sudah ia lakukan, saya terdiam menahankan keheranan, bocah lelaki itu pun hilang dari pandangan. ‘Kamu tau, ada sesuatu yang aku dapatkan dari bocah lelaki itu,’ kataku padanya. ‘Ia sudah memberikan sebuah pelajaran berharga padaku yang sudah lebih tua jauh beberapa tahun darinya,’ tambahku. ‘Oh, begitu? lalu apa itu?’ tanya sang Mentari padaku. Menghela nafas panjang, kemudian ‘ingat dengan tingkah lakunya yang mencari tempat tersembunyi di belakang batang pohon pisang?’ aku mencoba menjelaskan. ‘Ya, aku ingat. Lalu kenapa? Itu wajar saja bukan?’ ia kembali bertanya. ‘Ia bersembunyi agar tidak ada orang yang tahu apa yang sedang ia lakukan, karena bisa jadi ia merasa malu. Tapi, sebenarnya dia tidak tahu, bahwa kamu dan aku melihat apa yang ia lakukan itu,’ jawabku. ‘Ya kamu benar, lalu dimana pelajarannya, karena sepertinya semua nampak biasa saja,’ sang Mentari nampaknya masih belum juga mengerti. ‘Ada, ada pelajaran di sana. Bocah kecil itu mengingatkan aku akan sesuatu, bahwasannya Allah selalu melihatku, kamu dan semua hamba-hamba Nya, dalam keadaan apapun itu, kapanpun itu, dimanapun itu. Menurut bocah itu, dengan bersembunyi di balik pohon pisang ia akan aman, tapi ternyata kamu dan aku melihat apa yang ia lakukan. Sama halnya dengan aku, manusia, terkadang melakukan sesuatu hingga lupa bahwa Allah melihat apa yang aku lakukan itu. Manusia lain memang mungkin saja tidak tahu akan hal itu, akan hal yang kita lakukan, tapi Dia tidak begitu. ‘Benar bukan?’ jelasku padanya. Ia tersenyum kemudian berkata, ‘Ya kamu benar.’ ‘Baiklah, aku sudah menemanimu sepanjang senja, tepat seperti yang kamu minta. Saatnya untuk menutup hari ini dengan kegelapan, dengan dihiasi bintang-bintang dan pancaran sinar Rembulan. Aku sudah harus pergi, kamu dan manusia-manusia yang lainnya sudah harus beristirahat dengan gelap dan sunyinya malam yang menenangkan,’ begitu katanya. ‘Ya, aku mengerti. Kamu pun sudah harus menyinari bagian lain dari Bumi ini,’ balasku ‘Yup, kamu benar, sampai jumpa wahai manusia,’ begitu kata sang Mentari padaku senja itu ‘Sampai jumpa esok pagi, wahai Mentari,’ ujarku. ‘Dan aku harap, akan ada lagi, hikmah dan pelajaran yang bisa kamu dapatkan dari apa yang sudah Dia berikan, dari apa yang sudah Dia tebarkan, dari apa yang sudah Dia ciptakan, anugerahkan. ‘Assalammu,’alaikum,’ katanya. ‘Alaikumsalam,’ jawabku. ‘Oh ya, satu hal, kamu tidak perlu berlari, karena insya Allah aku menanti,’ begitu kata sang Mentari itu padaku. Ia tersenyum untuk kemudian tenggelam di ufuk barat, meninggalkan berkas-berkas sinar keemasan yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan. Dan adzan Maghrib pun berkumandang.

cerita seorang organisatoris

"Dimana rumahmu Nak?
Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.
Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?
Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?
Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..
Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.
Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya..."