Mahasiswa adalah calon penerus bangsa,
tuas-tuas penggerak dalam kehidupan. Para generasi yang akan menjalankan negara
ini di masa mendatang. Mahasiswa bukan lagi seseorang yang hanya memegang
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri namun juga memegang tanggung jawab
penuh terhadap lingkungannya dan juga masyarakat luas. Dengan tuntutan yang
besar, mahasiswa harus sudah menunjukkan kontribusinya dalam memajukan negeri
untuk meraih kesejahteraan. Mahasiswa dapat dikatakan
sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan
kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat.
Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan,
ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki
idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi
seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat
menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan
kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya
mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap
bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya
belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat
tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari
masyarakat.
Peran perguruan tinggi penting karena
merupakan rumah dari pakar dalam berbagai bidang ilmu dan sesuai misinya dapat
menyumbang secara substansial pada upaya pencapaian target MDGs melalui
kegiatan pengajaran, penelitian dan dalam menerapkan ilmunya untuk keperluan
masyarakat.
Saat
ini kita berada di akhir tahun 2013. Sebuah tahun yang sangat dekat dengan
tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun dimana seluruh masyarakat dunia mendukung
atas pencapaian suatu tujuan ambisius. Tujuan ini dinamakan Millenium
Development Goals (MDGs).
Mahasiswa kesehatan diyakini memiliki
peran yang sangat penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat Indonesia
di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang besar ini bisa dijadikan
semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah. MDGs bisa menjadi
trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi positif
bagi percepatan pencapaian target MDGs. Setidaknya
ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi
tercapainya MDGs yaitu agent of health, agent of change, dan agent of development.
Pertama, sebagai agent of health. Apabila kita
langsung kaitan dengan MDGs maka seorang agent of health merupakan garda
terdepan dalam membina hubungan yang baik kepada masyarakat. Tentunya dengan
tujuan agar masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan mereka dan pada
akhirnya mereka faham bahwa kesehatan adalah suatu hal yang mahal. Misalnya
dengan akses nya yang lebih leluasa dalam bidang kesehatan maka mahasiswa akan
lebih mudah melakukan berbagai kegiatan yang merangsang masyarakat akan
pentingnya kesehatan.
Kedua, sebagai agent of change. Tentunya kita
mengharapkan kualita kesehatan masyarakat Indonesia terus meningkat dan
mencapai MDGs empat tahun yang akan datang. Mahasiswa bisa menjadi penggerak
perubahan tersebut. Misalnya, dengan pengetahuannya akan bahaya merokok seorang
mahasiswa kesehatan mengadakan seminar, kampanye bebas rokok, sampai dengan
aksi long march di Hari Tanpa Tembakau sedunia yang jatuh pada 31 Mei.
Ketiga, sebagai agent of development. Peran ini
bersinergi dengan peran agent of change. Setiap usaha yang dilakukan
demi menuju perubahan yang lebih baik, utamanya menuju MDGs, bisa terus
dipertahankan dan dikembangkan pada masa yang akan datang. Tentunya MDGs
bukanlah tujuan akhir dari setiap tujuannnya. Mahasiswa kesehatan baik saat ini
dan seterusnya mempunyai tanggung jawab meneruskan cita-cita MDGs.
Diluar semakin dekatnya akhir dari program ambisius
Millenium Development Goals pada tahun 2015, saat ini mahasiswa memiliki
peranan penting yang setidaknya dapat membantu mempercepat terwujudnya MDGs.
Secara khusus bagi mahasiswa kesehatan, ia memiliki peran yang besar terkait
dengan peranannya sebagai agent of health, agent of change, dan agent
of development. Dari setiap perannya tersebut maka bukan tidak mungkin
program MDGs bisa terus bergulir walaupun telah melewati tahun 2015 dan akan
muncul MDGs-MDGs dalam rentang tahun selanjutnya. Maka Indonesia yang sehat
akan segera hadir dihadapan masyarakat Indonesia, tentunya dihadirkan oleh
seorang mahasiswa kesehatan Indonesia.