Senin, 06 Januari 2014

Peran Mahasiswa Kesehatan Masyarakat sebagai Agen MDGs

Mahasiswa adalah calon penerus bangsa, tuas-tuas penggerak dalam kehidupan. Para generasi yang akan menjalankan negara ini di masa mendatang. Mahasiswa bukan lagi seseorang yang hanya memegang tanggung jawab terhadap dirinya sendiri namun juga memegang tanggung jawab penuh terhadap lingkungannya dan juga masyarakat luas. Dengan tuntutan yang besar, mahasiswa harus sudah menunjukkan kontribusinya dalam memajukan negeri untuk meraih kesejahteraan. Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Peran perguruan tinggi penting karena merupakan rumah dari pakar dalam berbagai bidang ilmu dan sesuai misinya dapat menyumbang secara substansial pada upaya pencapaian target MDGs melalui kegiatan pengajaran, penelitian dan dalam menerapkan ilmunya untuk keperluan masyarakat.
Saat ini kita berada di akhir tahun 2013. Sebuah tahun yang sangat dekat dengan tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun dimana seluruh masyarakat dunia mendukung atas pencapaian suatu tujuan ambisius. Tujuan ini dinamakan Millenium Development Goals (MDGs).
Mahasiswa kesehatan diyakini memiliki peran yang sangat penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang besar ini bisa dijadikan semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah. MDGs bisa menjadi trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi positif bagi percepatan pencapaian target MDGs. Setidaknya ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya MDGs yaitu agent of health, agent of change, dan agent of development.
Pertama, sebagai agent of health. Apabila kita langsung kaitan dengan MDGs maka seorang agent of health merupakan garda terdepan dalam membina hubungan yang baik kepada masyarakat. Tentunya dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan mereka dan pada akhirnya mereka faham bahwa kesehatan adalah suatu hal yang mahal. Misalnya dengan akses nya yang lebih leluasa dalam bidang kesehatan maka mahasiswa akan lebih mudah melakukan berbagai kegiatan yang merangsang masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Kedua, sebagai agent of change. Tentunya kita mengharapkan kualita kesehatan masyarakat Indonesia terus meningkat dan mencapai MDGs empat tahun yang akan datang. Mahasiswa bisa menjadi penggerak perubahan tersebut. Misalnya, dengan pengetahuannya akan bahaya merokok seorang mahasiswa kesehatan mengadakan seminar, kampanye bebas rokok, sampai dengan aksi long march di Hari Tanpa Tembakau sedunia yang jatuh pada 31 Mei.
Ketiga, sebagai agent of development. Peran ini bersinergi dengan peran agent of change. Setiap usaha yang dilakukan demi menuju perubahan yang lebih baik, utamanya menuju MDGs, bisa terus dipertahankan dan dikembangkan pada masa yang akan datang. Tentunya MDGs bukanlah tujuan akhir dari setiap tujuannnya. Mahasiswa kesehatan baik saat ini dan seterusnya mempunyai tanggung jawab meneruskan cita-cita MDGs.
Diluar semakin dekatnya akhir dari program ambisius Millenium Development Goals pada tahun 2015, saat ini mahasiswa memiliki peranan penting yang setidaknya dapat membantu mempercepat terwujudnya MDGs. Secara khusus bagi mahasiswa kesehatan, ia memiliki peran yang besar terkait dengan peranannya sebagai agent of health, agent of change, dan agent of development. Dari setiap perannya tersebut maka bukan tidak mungkin program MDGs bisa terus bergulir walaupun telah melewati tahun 2015 dan akan muncul MDGs-MDGs dalam rentang tahun selanjutnya. Maka Indonesia yang sehat akan segera hadir dihadapan masyarakat Indonesia, tentunya dihadirkan oleh seorang mahasiswa kesehatan Indonesia.

Tidak ada komentar: