PERJUANGAN MAHASISWA 1998
Salam Perjuangan...!!!!
REVORMASI.
sudah terlewatkan oleh sang waktu mantan jenderal
itu berkuasa. Itu waktu yang cukup untuk membangun singgasana kekuasaannya
semakin kokoh, tapi itu juga waktu yang sangat cukup untuk membuat rakyatnya
“bosan” dengan ordenya. Akhirnya cerita kekaguman beriring kejenuhan itu
berakhir juga di sana, di tengah badai krisis yang menerjang negeri ini. Ya,
Soeharto harus rela turun dari kursi kekuasaannya dan melepas mahkota
kepresidenannya saat itu juga. He had no choice!
Luapan gugatan rakyat
yang dimotori oleh mahasiswa seluruh Indonesia saat itu memang tidak mampu
dibendung lagi. Transisi orde baru menjadi orde reformasi itu pun terpaksa
harus berlangsung di tengah krisis. Tapi terlepas dari krisis yang terjadi
dengan tetek bengek kompleksitasnya, sejak saat itu telah dimulai Era Baru
Indonesia, Reformasi. Suatu era yang saat itu diyakini bisa menjadi jawaban
akan kegelisahan rakyat Indonesia .
Ini sebuah perubahan besar. Sebesar itu pula
pengorbanan dalam memperjuangkannya, dan itu hanya dapat dilakukan oleh
orang-orang optimis. Orang-orang optimis menyadari dengan kuat bahwa ia sedang
berada di dalam gua ketidakberdayaan, tapi mereka percaya ada celah untuk bebas
dari gua itu, sebuah celah yang akan mengantar mereka keluar dari kungkungan
penderitaan. Raga mereka ada di dalam gua itu, tapi pikiran mereka melanglang
buana ke luar, ke taman kesejahteraan, taman di mana penderitaan menjadi hal
yang asing diperdengarkan.
Optimisme merupakan anak manis yang lahir dari
rahim kegelisahan dan harapan. Kegelisahan akan keadaan yang jauh dari ideal.
Harapan akan masa depan yang begitu gilang gemilang. Kegelisahan tanpa harapan
hanya melahirkan ketidakberdayaan. Harapan tanpa kegelisahan hanya melahirkan
kehampaan. “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-A’raaf : 56)
Orang-orang optimis, satu sisi mereka merasa
tidak nyaman dengan keadaan yang mereka jalani, di sisi lain mereka punya mimpi
akan sebuah kehidupan yang ideal. Orang-orang optimis adalah orang-orang yang
imajinatif, mereka mendesain mimpi mereka dan sudah punya rancangan plot akhir
dari perjuangan yang mereka lakukan, meski kadang takdir punya plotnya sendiri.
Begitulah sejarah mengajarkan kita. Perubahan
selalu terjadi di tangan orang-orang optimis. Karena optimisme melahirkan
mimpi, dan di tangan orang-orang optimis mimpi akan berwujud menjadi kenyataan.
Sekarang di tahun 2012 ini kita punya dua pilihan satu langkah mundur untuk tertindas atau satu langkah maju untuk melawan,
Hidup Mahasiswa....!!!
Hidup rakyat indonesia...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar